Sumber
Daya Alam merupakan anugerah terbesar dari sang Pencipta yang harus kita
syukuri dengan cara memanfaatkan sebaik-baiknya. Namun kita juga tidak boleh
hanya memanfaatkannya saja, disamping kita memanfaatkan Sumber Daya Alam
tersebut kita juga harus bisa menjaga, merawat dan juga meleslestarikannya,
agar bisa diwariskan kepada anak cucu kita kelak. Beragam cara untuk
memanfaatkan Sumber Daya Alam yang terhampar luas di Indonesia ini, salah satunya
adalah dengan Mengeksploitasi Sumber Daya Alam tersebut. Eksploitasi berasal
dari baahsa inggris yaitu Explotation yang artinya “Politik Pemanfaatan secara
sewenang-wenang dan terlalu berlebihanterhadap sesuatu atau yang menjadi Objek
Eksploitasi hanya untuk kepentingan Ekonomi semata-mata tanpa mempertimbangkan
rasa kepatutan, keadilan serta kompensasi kesejahteraan”.
Eksploitasi
Sumber Daya Alam secara berlebihan tanpa memperhatikan aspek-aspek yang dapat
merugikan kita semua, bukan hanya oknum yang melakukan Eksploitasi saja yang
akan merasakan dampaknya namun seluruh makhluk hisup yang ada di bumi juga akan
merasakan efek dari Eksploitasi yang berlebihan itu. Banyak sekali dampak yang
akan ditimbulkan oleh Eksploitasi yang sangat berlebihan itu, diantaranya tanah
longsor, banjir, kabut asap, pemanasan global yang sampai sekarang kita rasakan
ini juga tidak lupa bencana lumpur panas sidoarjo yang sangat merugikan sekali
masyarakat.
Tanah
Longsor terjadi disebabakan oleh penggundulan hutan atau pepohonan yang
dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab terhadap kelestarian hutan.
Ketika hutan dalam keadaan gundul makan formasi tanah akan menjadi larut dan
menggelincir diatas bidang licin pada saat terjadi hujan, tanah tidak bisa
menahan erosi yang disebabkan oleh air hujan yang turun dikarenakan penyangga
tanah yaitu akar dari pepohonan sudah ditebang tidak dapat berfungsi kembali.
Sehingga bencana banjir dan tanah longsor tidak bisa dihindarkan lagi dan telah
menjadi bencana langganan di Indonesia ini.
Selain
bencana tanah longsor yang sudah populer dikalangan penduduk Indonesia, Banjir
pun menjadi bencana alam yang sering melanda. Bencana ini bisa terjadi
dikarenakan pola tingkah laku manusia sendiri yang tidak disiplin dan tidak
menuruti aturan, baik aturan yang tersirat maupun yang tersurat. Pola tingkan
manusia yang suka membuang sampah sembarangan mengakibatkan rusaknya tata guna
lahan dan air. Rusaknya Tata Guna lahan dan air mengakibatkan laju erosi dan
frekwensi banjir meningkat. Selain bisa menimbulkan bencana banjir, membuang
sampah pun bisa menimbulkan polusi air dan pencemaran air yang dapat mengurangi
kualitas air.
Indonesia
merupakan negeri yang kaya akan Sumber Daya Alam dan keanekaragaman hayati yang
cukup tinggi. Indonesia memiliki kurang lebih hutan seluas 12,6 juta hektar
(Walhi or.id). Wilayah tropisnya masuk urutan ketiga terluas di dunia dengan
cadangan minyak, gas alam, tembaga, emas, perak, intan dan mineral lainya masih
banyak lagi yang tidak mungkin disebutkan satu per satu. Bukan hanya di daratan
saja Indonesia memiliki kekayaan Sumber Daya Alam yang melimpah, di laut pun
Sumber Daya Alamnya tidak kalah beragam. Terumbu karang dan beragam biota laut
lainnya memperkaya ke-17.000 pulau yang ada di kepulauan Nusantara Republik Indonesia.
Lebih dari iru Indonesia memiliki tanah dan area lautan yang luas dan kaya
dengan berjenis macam ekologi. Indonesia menempati kurang lebih 1.3 persen dari
wilayah bumi, mempunyai kira 10 persen jenis tanaman dan bunga yang ada di
dunia, 12 persen jenis binatang menyusui, 17 persen jenis burung, 25 persen
jenis ikan, dan 10 persen sisa area hutan tropis yang kedua setelah brazil
(1994).
Arsitektur
berkelanjutan memiliki banyak pengertian dari berbagai pihak. Beberapa
diantaranya adalah pengertian yang dikutip dari buku James Steele, Suistainable
Architecture adalah, ”Arsitektur yang memenuhi kebutuhan saat ini, tanpa
membahayakan kemampuan generasi mendatang, dalam memenuhi kebutuhan mereka
sendiri. Kebutuhan itu berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain, dari
satu kawasan ke kawasan lain dan paling baik bila ditentukan oleh masyarakat
terkait.”
KONSEP
Secara
umum, pengertian dari arsitektur berkelanjutan adalah sebuah konsep terapan
dalam bidang arsitektur untuk mendukung konsep berkelanjutan, yaitu konsep
mempertahankan sumber daya alam agar bertahan lebih lama, yang dikaitkan dengan
umur potensi vital sumber daya alam dan lingkungan ekologis manusia, seperti
sistem iklim planet, sistem pertanian, industri, kehutanan, dan tentu saja
arsitektur. Kerusakan alam akibat eksploitasi sumber daya alam telah mencapai
taraf pengrusakan secara global, sehingga lambat tetapi pasti, bumi akan
semakin kehilangan potensinya untuk mendukung kehidupan manusia, akibat dari
berbagai eksploitasi terhadap alam tersebut.
Arsitektur
berkelanjutan merupakan konsekuensi dari komitmen internasional tentang
pembangunan berkelanjutan, karena arsitektur berkaitan erat dan fokus
perhatiannya kepada faktor manusia dengan menitikberatkan pada pilar utama
konsep pembangunan berkelanjutan yaitu aspek lingkungan binaan dengan
pengembangan lingkungannya, di samping pilar pembangunan ekonomi dan sosial.
Pembangunan
berkelanjutan itu sendiri adalah suatu pola penggunaan sumber daya yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia sambil menjaga lingkungan sehingga
kebutuhan tersebut dapat dipenuhi tidak hanya di masa kini, tetapi juga untuk
generasi mendatang. Istilah ini digunakan oleh Komisi Brundtland yang
menciptakan apa yang telah menjadi yang paling sering dikutip definisi pembangunan
berkelanjutan sebagai pembangunan yang “memenuhi kebutuhan sekarang tanpa
mengkompromikan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka
sendiri.
MATERIAL
Dalam
efisiensi penggunaan material :
1. Memanfaatkan material
sisa untuk digunakan juga dalam pembangunan, sehingga tidak membuang material,
misalnya kayu sisa dapat digunakan untuk bagian lain bangunan.
2.
Memanfaatkan material
bekas untuk bangunan, komponen lama yang masih bisa digunakan, misalnya sisa
bongkaran bangunan lama.
3. Menggunakan material yang masih berlimpah maupun yang jarang ditemui dengan sebaik-baiknya, terutama
untuk material seperti kayu.
Dalam
penggunaan teknologi dan material baru :
1. Memanfaatkan potensi
energi terbarukan seperti energi angin, cahaya matahari dan air untuk
menghasilkan energi listrik domestik untuk rumah tangga dan bangunan lain
secara independen.
2. Memanfaatkan material
baru melalui penemuan baru yang secara global dapat membuka kesempatan
menggunakan material terbarukan yang cepat diproduksi, murah dan terbuka
terhadap inovasi, misalnya bambu.
KONSTRUKSI
-
Kontribusi Bidang Konstruksi Terhadap Kerusakan Alam
- Pengambilan
material
- Proses
pengolahan material
- Distribusi
material jadi dari sumbernya kelokasi pembangunan
- Proses
konstruksi
- Pengambilan
lahan untuk bangunan
- Konsumsi
energi sejak saat dimulai bangunan dipakai
-
Konstruksi Berkelanjutan, menurut UNEP (United Nations Environment Programme)
adalahcara industri konstruksi untuk berkembang mencapai kualitas pembangunan
berkelanjutan denganmemperhitungkan pelestarian lingkungan, sosial ekonomi, dan
isu budaya. Secara spesifik hal ini melibatkan isu seperti desain, manajemen
bangunan, material, kualitas operasional bangunan, konsumsi energi, dan sumber
daya alam.
-
Konstruksi Berkelanjutan Dalam Konteks Arsitektur
- Arsitektur
bukanlah suatu entitas yang lepas dan mandiri. Keberadaannya harus menjadi
kesatuan integral dengan sekitarnya, baik secara sosial, spasial maupun
lingkungan.
- Berarsitektur
dengan memperkuat nilai-nilai Kebersamaan.
- Berarsitektur
dengan menghargai ekspresi/identitas budaya sebagai cerminan nilai-nilai
transenden.
- Menggunakan
bahan dan keterampilan lokal.
- Menghargai
pepohonan sama dengan menghargai kehidupan.
- Adaptif
terhadap iklim secara aktif dan kreatif.
- Menggunakan
bahan bekas dan komponen lama.
- Menggunakan
bahan daur ulang bekas limbah.
- Menggunakan
bahan secermat mungkin tanpasisa, tanpa limbah.
- Menggunakan
desain padat karya agar dapat membuka lapangan pekerjaan dan mengurangi
penggunaan bahan-bahan industri missal.
- Mendesain
satu ruang dengan banyak fungsi (multifungsi).
- Desain
opan plan atau terbuka (tanpa sekat).
- Membaca
potensi masa depan: bambu menjadi pengganti kayu.
-
Tindakan-Tindakan Untuk Mendukung Konstruksi Berkelanjutan
- Dari
mana dan bagaimana produsen mengambilbahan dasar material
- Transportasi
bahan dasar material
- Limbah
produksi
- Dapatkah
sumber daya yang diambil diperbaharui
- Perlakuan
terhadap pekerja setempat
- Transportasi
dari sumber ke lahan konstruksi
- Mengoptimalkan
penggunaan material termasuk sisanya.
- Re-use
dan Re-cycle
- Gunakan
lahan sesedikit mungkin, secukup mungkin