Sunday 6 November 2016

PERTAMBAHAN JUMLAH POPULASI MANUSIA DI MUKA BUMI

Perkembangan jumlah penduduk yang cepat serta perkembangan teknologi yang makin maju, telah mengubah pola hidup manusia. Bila sebelumnya kebutuhan manusia hanya terbatas pada kebutuhan primer dan sekunder, kini kebutuhan manusia telah meningkat kepada kebutuhan tersier yang tidak terbatas. Kebutuhan manusia tidak hanya sekedar kebutuhan primer untuk dapat melangsungkan kehidupan seperti makan dan minum, pakaian, rumah, dan kebutuhan sekunder seperti kebutuhan terhadap pendidikan, kesehatan, akan tetapi telah meningkat menjadi kebutuhan tersier yang memungkinkan seseorang untuk memilih kebutuhan yang tersedia. Kebutuhan tersier telah menyebabkan perubahan yang besar terhadap pola hidup manusia menjadi konsumtif.
Secara logika dapat dikatakan dengan terus bertambahnya populasi manusia, ruang pemukiman di bumi tetap tidak bertambah. Solusi dengan membangun pemukiman baru kerap mengorbankan ruang terbuka hijau, atau bahkan mengorbankan habitat satwa luar yang pada akhirnya mengancam populasi satwa, seperti populasi harimau jawa yang telah dinyatakan punah di tahun 1980-an.

Peran Arsitek dalam Menghadapi Ledakan Populasi Penduduk
Setelah meninjau dari faktor-faktor penyebab ledakan penduduk dan akibatnya, kita dapat menentukan kira-kira solusi apa saja yang dapat dilakukan oleh seorang arsitek. Seorang arsitek dapat ikut serta dalam menghadapi masalah ledakan populasi dengan dua strategi utama, yaitu dengan penekanan pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali dan perancangan tata lingkungan yang mendukung.


A. Penekanan Pertumbungan Penduduk yang Tidak Terkendali
Ketidakmerataan pembangunan infrastruktur di Indonesia memberikan dampak buruk ke berbagai bidang lain. Banyak sekolah dan rumah sakit di daerah terpencil/terbelakang kesulitan menerima logistik yang dibutuhkan dan berdampak pada rendahnya kualitas pendidikan dan kesehatan. Minimnya infrastruktur juga berdampak negative terhadap pertumbuhan ekonomi daerah yang memicu gelombang urbanisasi.
Dengan meratakan pembangunan infrastruktur, logistik dapat disebar sesuai kebutuhannya dan memaksimalkan kualitas pendidikan dan kesehatan, serta program Keluarga Berencana dapat diefektifkan dengan terjangkaunya alat-alat kontrasepsi modern. Dengan tingginya kualitas pendidikan, diharapkan kesadaran masyarakat meningat dan masyarakat menjadi lebih cerdas dalam menanggapi pola pikir yang cenderung merugikan.
Untuk menggenjot perekonomian daerah, pembangunan sektor wisata daerah juga perlu dilakukan, karena Indonesia adalah Negara yang besar dengan begitu banyak potensi wisata yang bias dimaksimalkan.




B. Perancangaan Tata Lingkuangan Yang Mendukung
Utamakan pembangunan rumah susun
Jumlah penduduk yang tinggi dan padat di perkotaan menantang para arsitek untuk menciptakan tata kota yang rapat namun tetap bernilai kemanusiaan, padat namun tidak kumuh dan menyediakan cukup banyak tempat umum dan ruang terbuka untuk publik. Pembangunan rumah susun yang didesain dengan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan harmoni perlu diutamakan agar suatu kota dapat menampung penduduk yang cukup banyak dengan lahan minimalis.

Pertanian dan kebun dalam kota
Dengan semakin sempitnya lahan pertanian, kita butuh strategi baru untuk menjamin kebutuhan pangan tetap terpenuhi. Solusinya adalah dengan merancang tata kota yang mendukung urban farming, yaitu praktik budidaya, pemrosesan, dan distribusi bahan pangan dalam kota. Sehingga kebutuhan pangan tidak saja diproduksi di luar kota melainkan juga di dalam kota.

Program kota sehat dan sistem drainase modern
Konsentrasi populasi yang besar mengakibatkan meningkatnya potensi penyebaran bibit penyakit, maka pembangunan pusat kesehatan perlu dibangun di tempat-tempat strategis sehingga mudah dan cepat dicapai warga kota, serta memiliki daya tampung yang tinggi. Sistem drainase modern juga perlu dirancang seefektif mungkin agar proses pembuangan limbah kota berjalan lancar dan dapat mencegah bencana banjir.

Program pembangunan lingkungan hijau
Keberadaan Ruang Terbuka Hijau atau RTH sebagai ‘paru-paru’ kota sangat diperlukan terutama dengan semakin banyaknya konsumen oksigen. Sudah menjadi tantangan seorang arsitek modern untuk mampu mendesain suatu kota dengan RTH yang efisien dan dapat berfungsi dengan maksimal bagi seluruh warga kota. RTH juga diperlukan sebagai tempat warga kota bersilaturahmi dan menjaga keharmonisan kota.

Pembangunan sistem transportasi massa modern
Bambang Susantono, pakar perencanaan infrastruktur dan transportasi, berpendapat bahwa penambahan jalan tidak menyelesaikan kemacetan kota. Dalam bukunya yang berjudul ‘Revolusi Transportasi’ dia mengatakan, menambahkan jalan baru justru menambah ruang untuk kendaraan pribadi sehingga kota semakin macet. Solusi yang sebenarnya dari masalah kemacetan kota adalah pengadaan transportasi massa yang efektif. Kita dapat mencontoh negara dengan transportasi umum yang maju seperti Jerman dengan tram-nya, Inggris dengan bis tingkatnya, atau Jepang dengan kereta cepatnya. Sudah menjadi kewajiban seorang arsitek untuk mendesain kota dengan transportasi umum yang bekelanjutan.

Konsep ‘Super Block’
Superblock memaksimalkan fungsi pada lahan yang terbatas dan merupakan salah satu solusi dalam mengembangkan tata kota dengan lebih efisien. Konsep penataan ruang kota dengan semua fungsi pemenuhan kebutuhan manusia disediakan dalam satu kawasan yang kecil. Di dalam konsep superblock, suatu lingkungan binaan dalam upaya menciptakan kualitas kota yang lebih baik dapat diwujudkan melalui suatu proses perencanaan yang terintegrasi dimana semua fungsi dan pengelolaan dari kawasan yang direncanakan dijadikan sebagai sebuah kesatuan yang besar dan tunggal. Seperti membuat kota sendiri, minimal dengan lahan 3 hektar, terdapat fungsi permukiman, perdagangan, pendidikan, jasa, rekreasi dan fungsi-fungsi lainnya dalam lahan yang terbatas tersebut. Dengan demikian diharapkan dapat menghemat energy dan waktu yang selama ini bayak di habiskan untuk kegiatan mobilisasi, dari rumah ke tempat kerja, sekolah, pasar, dan sebaliknya.

Pembangunan desa dan potensi ekonomi daerah
Pembangunan desa yang dilakukan dengan teratur dan rapih serta dengan menonjolkan ciri khas dari sebuat desa dapat meningkatkan peluang desa tersebut menjadi desa wisata. Desa yang tidak kumuh dan di desain dengan baik tidak akan kalah menariknya dibandingkan perkotaan. Sehingga perekonomian desa mampu tergenjot, mengurangi tingkat pengangguran, dan menurunkan arus urbanisasi.
Pembangunan potensi ekonomi daerah seperti sektor pariwisata dengan desain yang menarik dan branding tersendiri juga diperlukan agar dapat meningkatkan daya saing fasilitas tersebut di mata dunia internasional.


No comments:

Post a Comment