Perkembangan jumlah penduduk yang cepat
serta perkembangan teknologi yang makin maju, telah mengubah pola hidup
manusia. Bila sebelumnya kebutuhan manusia hanya terbatas pada kebutuhan primer
dan sekunder, kini kebutuhan manusia telah meningkat kepada kebutuhan tersier
yang tidak terbatas. Kebutuhan manusia tidak hanya sekedar kebutuhan primer
untuk dapat melangsungkan kehidupan seperti makan dan minum, pakaian, rumah,
dan kebutuhan sekunder seperti kebutuhan terhadap pendidikan, kesehatan, akan
tetapi telah meningkat menjadi kebutuhan tersier yang memungkinkan seseorang
untuk memilih kebutuhan yang tersedia. Kebutuhan tersier telah menyebabkan
perubahan yang besar terhadap pola hidup manusia menjadi konsumtif.
Secara logika dapat dikatakan dengan
terus bertambahnya populasi manusia, ruang pemukiman di bumi tetap tidak
bertambah. Solusi dengan membangun pemukiman baru kerap mengorbankan ruang
terbuka hijau, atau bahkan mengorbankan habitat satwa luar yang pada akhirnya
mengancam populasi satwa, seperti populasi harimau jawa yang telah dinyatakan
punah di tahun 1980-an.
Peran Arsitek dalam Menghadapi
Ledakan Populasi Penduduk
Setelah meninjau dari faktor-faktor
penyebab ledakan penduduk dan akibatnya, kita dapat menentukan kira-kira solusi
apa saja yang dapat dilakukan oleh seorang arsitek. Seorang arsitek dapat ikut
serta dalam menghadapi masalah ledakan populasi dengan dua strategi utama,
yaitu dengan penekanan pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali dan
perancangan tata lingkungan yang mendukung.
A. Penekanan Pertumbungan Penduduk
yang Tidak Terkendali
Ketidakmerataan
pembangunan infrastruktur di Indonesia memberikan dampak buruk ke berbagai
bidang lain. Banyak sekolah dan rumah sakit di daerah terpencil/terbelakang
kesulitan menerima logistik yang dibutuhkan dan berdampak pada rendahnya
kualitas pendidikan dan kesehatan. Minimnya infrastruktur juga berdampak
negative terhadap pertumbuhan ekonomi daerah yang memicu gelombang urbanisasi.
Dengan
meratakan pembangunan infrastruktur, logistik dapat disebar sesuai kebutuhannya
dan memaksimalkan kualitas pendidikan dan kesehatan, serta program Keluarga
Berencana dapat diefektifkan dengan terjangkaunya alat-alat kontrasepsi modern.
Dengan tingginya kualitas pendidikan, diharapkan kesadaran masyarakat meningat
dan masyarakat menjadi lebih cerdas dalam menanggapi pola pikir yang cenderung
merugikan.
Untuk
menggenjot perekonomian daerah, pembangunan sektor wisata daerah juga perlu
dilakukan, karena Indonesia adalah Negara yang besar dengan begitu banyak
potensi wisata yang bias dimaksimalkan.
B. Perancangaan Tata Lingkuangan Yang
Mendukung
Utamakan pembangunan rumah susun
Jumlah
penduduk yang tinggi dan padat di perkotaan menantang para arsitek untuk
menciptakan tata kota yang rapat namun tetap bernilai kemanusiaan, padat namun
tidak kumuh dan menyediakan cukup banyak tempat umum dan ruang terbuka untuk
publik. Pembangunan rumah susun yang didesain dengan mengedepankan nilai-nilai
kemanusiaan dan harmoni perlu diutamakan agar suatu kota dapat menampung
penduduk yang cukup banyak dengan lahan minimalis.
Pertanian dan kebun dalam kota
Dengan
semakin sempitnya lahan pertanian, kita butuh strategi baru untuk menjamin
kebutuhan pangan tetap terpenuhi. Solusinya adalah dengan merancang tata kota
yang mendukung urban farming, yaitu praktik budidaya, pemrosesan, dan
distribusi bahan pangan dalam kota. Sehingga kebutuhan pangan tidak saja
diproduksi di luar kota melainkan juga di dalam kota.
Program kota sehat dan sistem
drainase modern
Konsentrasi
populasi yang besar mengakibatkan meningkatnya potensi penyebaran bibit
penyakit, maka pembangunan pusat kesehatan perlu dibangun di tempat-tempat
strategis sehingga mudah dan cepat dicapai warga kota, serta memiliki daya
tampung yang tinggi. Sistem drainase modern juga perlu dirancang seefektif
mungkin agar proses pembuangan limbah kota berjalan lancar dan dapat mencegah
bencana banjir.
Program pembangunan lingkungan hijau
Keberadaan
Ruang Terbuka Hijau atau RTH sebagai ‘paru-paru’ kota sangat diperlukan terutama
dengan semakin banyaknya konsumen oksigen. Sudah menjadi tantangan seorang
arsitek modern untuk mampu mendesain suatu kota dengan RTH yang efisien dan
dapat berfungsi dengan maksimal bagi seluruh warga kota. RTH juga diperlukan
sebagai tempat warga kota bersilaturahmi dan menjaga keharmonisan kota.
Pembangunan sistem transportasi massa
modern
Bambang
Susantono, pakar perencanaan infrastruktur dan transportasi, berpendapat bahwa
penambahan jalan tidak menyelesaikan kemacetan kota. Dalam bukunya yang
berjudul ‘Revolusi Transportasi’ dia mengatakan, menambahkan jalan baru justru
menambah ruang untuk kendaraan pribadi sehingga kota semakin macet. Solusi yang
sebenarnya dari masalah kemacetan kota adalah pengadaan transportasi massa yang
efektif. Kita dapat mencontoh negara dengan transportasi umum yang maju seperti
Jerman dengan tram-nya, Inggris dengan bis tingkatnya, atau Jepang dengan
kereta cepatnya. Sudah menjadi kewajiban seorang arsitek untuk mendesain kota
dengan transportasi umum yang bekelanjutan.
Konsep ‘Super Block’
Superblock
memaksimalkan fungsi pada lahan yang terbatas dan merupakan salah satu solusi
dalam mengembangkan tata kota dengan lebih efisien. Konsep penataan ruang kota
dengan semua fungsi pemenuhan kebutuhan manusia disediakan dalam satu kawasan
yang kecil. Di dalam konsep superblock, suatu lingkungan binaan dalam upaya
menciptakan kualitas kota yang lebih baik dapat diwujudkan melalui suatu proses
perencanaan yang terintegrasi dimana semua fungsi dan pengelolaan dari kawasan
yang direncanakan dijadikan sebagai sebuah kesatuan yang besar dan tunggal.
Seperti membuat kota sendiri, minimal dengan lahan 3 hektar, terdapat fungsi
permukiman, perdagangan, pendidikan, jasa, rekreasi dan fungsi-fungsi lainnya
dalam lahan yang terbatas tersebut. Dengan demikian diharapkan dapat menghemat
energy dan waktu yang selama ini bayak di habiskan untuk kegiatan mobilisasi,
dari rumah ke tempat kerja, sekolah, pasar, dan sebaliknya.
Pembangunan desa dan potensi ekonomi
daerah
Pembangunan
desa yang dilakukan dengan teratur dan rapih serta dengan menonjolkan ciri khas
dari sebuat desa dapat meningkatkan peluang desa tersebut menjadi desa wisata.
Desa yang tidak kumuh dan di desain dengan baik tidak akan kalah menariknya
dibandingkan perkotaan. Sehingga perekonomian desa mampu tergenjot, mengurangi
tingkat pengangguran, dan menurunkan arus urbanisasi.
Pembangunan
potensi ekonomi daerah seperti sektor pariwisata dengan desain yang menarik dan
branding tersendiri juga diperlukan agar dapat meningkatkan daya saing
fasilitas tersebut di mata dunia internasional.
No comments:
Post a Comment