Tuesday 10 November 2015

PENDUDUK, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN

PENDUDUK, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN

-          PERKEMBANGAN DAN PENGGANDAAN PENDUDUDUK DUNIA DENGAN TABEL

Tahun
Jumlah Penduduk Dunia
2013
7,095,217,980 jiwa
2014
7,178,722,893 jiwa
2015
7,256,490,011 jiwa









Waktu
Perkiraan Penduduk Dunia
Tahun Penggandaan
-
5 Juta
800 SM
1500
500 Juta
1650 M
180
1 Milyar
1830 M
100
2 Millyar
1930
45
4 Milyar
1975














-          FAKTOR DEMOGRAFI YANG MEMPENGARUHI PERTAMBAHAN PENDUDUK
      Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu Demografi. Adapun Faktor-Faktor Demografi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu

a) Kematian
Kematian bersifat,yang tentunya mengurangi jumlah penduduk. Didalam faktor kematian ini ada juga faktor pendukung kematian (pro Mortalitas) dan penghambat kematian (anti mortalitas)

b) Kelahiran
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Didalam faktor kelahiran ini ada juga faktor pendukung kelahiran (pro natalitas) dan penghambat kelahiran (anti natalitas)

-          RUMUS KEMATIAN KASAR DAN HALUS
      Berkaitan dengan faktor kematian dan kelahiran,berikut ini adalah rumus untuk menghitung kematian dan kelahiran

Rumus Tingkat Kematian Kasar

CDR = D/P x K

Ket :
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000

Rumus Tingkat Kematian Halus
ASDRx = Dx/Px x K

Ket :
ASDRx = Angka Kematian Halus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
K = Bilangan konstan 1000

-         ANGKA KELAHIRAN
      Angka kelahiran adalah angka yang menunjukkan bayi yang lahir dari setiap 1000 penduduk per tahun. Angka kelahiran bayi dapat dibagi menjadi tiga kriteria, yaitu:
  1. Angka kelahiran dikatakan tinggi jika angka kelahiran > 30 per tahun.
  2. Angka kelahiran dikatakan sedang jika angka kelahiran 20-30 per tahun.
  3. Angka  kelahiran dikatakan rendah jika angka kelahiran < 20 per tahun.

-         MIGRASI
      Migrasi adalah perpindahan dari satu tempat ketempat yang lain,entah itu dalam negeri (Internal) atau luar negeri (Internasional). Migrasi juga dapat dikatakan sebagai perpindahan permanen dari satu daerah ke daerah yang lain. Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.

  • MACAM-MACAM MIGRASI

Migrasi Internasional dibagi menjadi tiga , yaitu :
  1. Imigrasi => Masuknya penduduk ke suatu Negara
  2. Emigrasi => Keluarnya penduduk ke negara lain
  3. Remigrasi => Kembalinya penduduk ke negara
            Migrasi Nasional dibagi menjadi empat , yaitu :
  1. Urbanisasi => Dari Desa ke Kota
  2. Transmigrasi => Dari Pulau ke Pulau
  3. Ruralisasi => Dari Kota ke Desa
  4. Evakuasi => Dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman
  • PROSES MIGRASI
  1. Dalam memilih daerah tujuan para imigran cenderung memilih daerah yang terdekat dengan daerah asal
  2. kesempatan kerja didaerah asal dan adanya kesempatan kerja didaerah tujuan merupakan salah satu alasan seseorang melakukan mobilitas penduduk
  3. Informasi yang positif dari sanak saudara, kerabat tentang daerah tujuan, merupakan sumber informasi yang penting dalam pengambilan keputusan seseorang untuk berimigrasi
  4. Informasi yang negatif yang dating ari daerah tujuan, menyebabkan orang enggan untuk berimigrasi
  5. Makin besar pengaruh daerah perkotaan terhadap seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut
  6. Makin tinggi pendapatan seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut
  7. Seseorang akan memilih daerah tujuan dimana terdapat sanak saudara atau kenalan yang berada didaerah tersebut
  8. Migrasi masih akan terjadi apabila di suatu daerah ada bencana alam (banjir, gempa bumi dll)
  9. Orang yang berumur muda dan belum berumah tangga lebih banyak mengadakan mobilitas daripada orang yang sudah berusia lanjut dan berstatus kawin
  10. Makin tinggi pendidikan seseorang, makin banyak melaksanakan mobilitas penduduk
  • AKIBAT MIGRASI
            Dampak Positif Imigrasi
  1. Bertambahnya jumlah tenaga ahli yang berasal dari para imigrasi asing,terutama Negara maju yang bekerja di Indonesia.
  2. Masuknya modal asing sehingga dapat mempercepat proses pembangunan karena para imigran tersebut menanamkan modalnya di berbagai bidang seperti industri, pertambangan, perkebunan, dan sebagainya.
  3. Tercapainya alih teknologi dari tenaga asing kepada tenaga kerja Indonesia yang diharapkan dapat berjalan dengan baik.
  4. Bertambahnya rasa solidaritas antarbangsa. Adanya orang-orang asing yang tinggal di Indonesia, akan memudahkan kita untuk bergaul dan mengenal mereka secara langsung sehingga timbul suatu rasa kebersamaan dengan mereka.
  5. Berkurangnya jumlah, pertambahan, dan tingkat kepadatan penduduk di Negara asal para imigran.
          Dampak Negatif Imigrasi
  1. Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya bangsa, bila kita menerimanya begitu saja tanpa menyaring mana yang baik dan mana yang buruk maka hal tersebut dapat merusak budaya kita. Contohnya; pergaulan bebas yang merupakan budaya barat, telah banyak dicontoh oleh masyarakat kita, kususnya generasi muda. Pada hal budaya tersebut tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia. Untuk mengatasi dampak negatif seperti ini, kita harus memperkuat budaya bangsa agar tidak terpengaruh budaya luar.
  2. Masuknya para imigran yang bertujuan tidak baik seperti pengedar narkoba, bertujuan politik, memata-matai, dan sebagainya. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan Keamanan nasional yang tinggi.
  3. Munculnya kecemburuan social antara tenaga kerja asing dengan tenaga kerja dalam negeri.
  4. Meningkatnya jumlah, pertambahan, dan tingkat kepadatan penduduk di Negara tujuan pra imigran.
-         STRUKTUR PENDUDUK BENTUK PIRAMIDA STASIONER, MUDA, TUA

  • Piramida Penduduk Stasioner
     
      Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang hampir sama dengan tingkat kematian atau bersifat stasioner. Pertumbuhan penduduk cenderung tetap. Piramida ini menunjukkan jumlah penduduk muda, dewasa, dan tua hampir sama. Contoh: bentuk piramida penduduk Jepang dan Singapura serta beberapa negara yang tergolong maju.

      Ciri-ciri komposisi penduduk stasioner antara lain sebagai berikut;
  1. Perbandingan jumlah penduduk pada kelompok usia muda dan dewasa relatif seimbang.
  2. Tingkat kelahiran umumnya tidak begitu tinggi, demikian pula dengan angka kematian relatif lebih rendah.
  3. Pertumbuhan penduduk kecil.
  4. Terdapat di beberapa negara maju antara lain Amerika Serikat, Belanda, dan Inggris.
  • Piramida Penduduk Tua (Constructive)

      Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang lebih rendah dari tingkat kematian atau bersifat konstruktif. Penurunan tingkat kelahiran yang tajam menyebabkan pertumbuhan penduduk mengalami penurunan. Piramida penduduk ini memiliki umur median (pertengahan) sangat tinggi. Contoh: piramida penduduk negara Jerman, Belgia, dan Swiss.

       Ciri-ciri komposisi penduduk konstruktif antara lain sebagai berikut;
  1. Jumlah penduduk usia muda (0–19 tahun) dan usia tua (di atas usia 64 tahun) sangat kecil.
  2. Jumlah penduduk yang tinggi terkonsentrasi pada ke lompok usia dewasa.
  3. Angka kelahiran sangat rendah, demikian juga angka kematian.
  4. Pertumbuhan penduduk sangat rendah mendekati nol, bahkan pertumbuhan penduduk sebagian mencapai tingkat negatif.
  5. Jumlah penduduk cenderung berkurang dari tahun ke tahun.
  6. Negara yang berada pada fase ini, antara lain Swedia, Jerman, dan Belgia.
  • Piramida Penduduk Muda (Expansive)
     
      Suatu wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Piramida ini dicirikan sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok umur muda. Contohnya adalah negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia, Filipina, dan India.

      Ciri-ciri komposisi penduduk ekspansif antara lain sebagai berikut;

  1. Jumlah penduduk usia muda (0–19 tahun) sangat besar, sedangkan usia tua sedikit.
  2. Angka kelahiran jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka kematian.
  3. Pertumbuhan penduduk relatif tinggi.
  4. Sebagian besar terdapat di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Republik Rakyat Cina, Mesir, dan India.
-         PENGERTIAN RASIO KETERGANTUNGAN

      Dari komposisi penduduk menurut umur dapat dipakai untuk menghitung rasio ketergantungan. Yang dimaksud dengan rasio ketergantungan ialah angka yang menunjukkan perbandingan jumlah penduduk golongan umur yang belum produktif dan sudah tidak produktif kerja lagi dengan jumlah penduduk golongan umur produktif kerja. Batas golongan umur produktif kerja (aktif ekonomi) masing-masing daerah/negara berbeda-beda. Biasanya terletak antara umur 15 tahun sampai 65 tahun.

-         PERTUMBUHAN PAN PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN DI INDONESIA
  • Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)

      Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara
                                                      
      Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.

  • Zaman Batu Muda (Neolithikum)

      Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan.
      Ciri – ciri zaman batu muda:
  1. Mulai menetap dan membuat rumah
  2. Membentuk kelompok masyarakat desa
  3. Bertani
  4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
       Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu.


-         KEBUDAYAAN HINDU, BUDHA, DAN ISLAM

  • HINDU, BUDHA
      Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya- karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.

  • ISLAM  

      Pada abad ke-15 dan ke-16 agama Islam telah dikembangkan di Indonesia. oleh para pemuka-pemuka Islam yang disebut Wali Sanga. Titik sentral penyebaran agama Islam pada abad itu berada di Pulau Jawa. Didaerah-daerah yang belum amat terpengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk di daerah yang bersangkutan. Agama Islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang menjadi penganut sebagian terbesar penduduk Indonesia.

-         KEBUDAYAAN BARAT

      Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial ; Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai.

      Sehubungan dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan memberikan rumusan tentang kebudayaaan bangsa Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia





No comments:

Post a Comment